Semarang, Mei 2025 — Tim dosen dari Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat di Desa Ngrapah, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang. Kegiatan bertema “Inovasi Produk Lokal: Transformasi Bahan Pangan Desa Menjadi Produk Bernilai Tinggi” ini bertujuan untuk memberdayakan kelompok ibu-ibu rumah tangga melalui pelatihan dan pendampingan pembuatan produk pangan olahan berbasis bahan lokal.

Kegiatan yang diketuai oleh Raden Roro Diana Atika Ghozali, S.E., M.Ak., dengan anggota Rifki Adhi Prasetyo, S.E., M.Ak. dan Rinti Dwijayantie, M.Ak., dilaksanakan selama empat bulan dengan dukungan dana DIPA Sekolah Vokasi UNDIP Tahun Anggaran 2023.

Desa Ngrapah yang terletak di kawasan Rawa Pening memiliki potensi sumber daya ikan air tawar yang melimpah. Melihat potensi tersebut, tim pengabdian memberikan pelatihan pembuatan pempek berbahan dasar ikan lokal, sekaligus mengajarkan teknik pengemasan modern, perhitungan harga pokok produksi, serta strategi pemasaran baik secara langsung maupun daring.

“Kami ingin ibu-ibu di Desa Ngrapah tidak hanya mampu membuat produk, tetapi juga memahami nilai ekonomi dan cara memasarkan produknya,” jelas Diana Atika. “Program ini diharapkan mampu menjadi langkah awal dalam membentuk kemandirian ekonomi berbasis pangan lokal.”

Selama kegiatan berlangsung, peserta tampak antusias mengikuti setiap sesi pelatihan, mulai dari proses produksi hingga pendampingan pemasaran. Produk hasil pelatihan juga telah diuji rasa dan diterima dengan baik oleh masyarakat sekitar. Ke depan, tim berencana membantu pembentukan unit usaha kolektif atau koperasi desa untuk mendukung keberlanjutan produksi dan pemasaran.

Luaran utama kegiatan ini berupa SOP Pembuatan dan Pengemasan Pempek, yang dapat dijadikan panduan standar produksi bagi masyarakat dan pelaku UMKM di wilayah tersebut.

Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen Sekolah Vokasi UNDIP dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin 1 (pengentasan kemiskinan) dan 2 (ketahanan pangan) melalui pemberdayaan masyarakat berbasis potensi lokal.