UMKM yang berdaya adalah yang memiliki kemampuan permodalan cukup, berdaya saing kuat, akses luas terhadap imvestor, sumber bahan baku, calon konsumen dan stakeholder lain. Praktiknya, banyak UMKM yang masih menghadapi berbagai masalah sehingga belum mampu menjadi berdaya. Masalah yang sering dihadapi ialah kurangnya kemampuan manajerial, keterampilan operasi dan permodalan. Masalah akan semakin pelik jika UMKM tidak mampu melakukan pembukuan dan analisa kelayakan usaha.

Banyak UMKM masih berkembang di Desa Kangkung, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. UMKM yang sudah berkembang di Desa Kangkung masih relative kecil dan dikelola tradisional. Masalah yang dihadapipun sama seperti UMKM lainnya diatas. Karenanya, merespon masalah yang dialami UMKM di Desa Kangkung, dosen pada Departemen Bisnis dan Keuangan, Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro mengadakan pengabdian masyarakat berupa pelatihan penyusunan laporan keuangan.

Kegiatan tersebut iikuti oleh Kepala Desa Kangkung, perwakilan pelaku bisnis UMKM Desa Kangkung, anggota karang taruna, aparatur desa, dan tim pengabdian Sekolah Vokasi Undip. Kegiatan dilakukan dalam dua sesi. Sesi pertama adalah pemaparan informasi dan kondisi UMKM di Desa Kangkung oleh perwakilan dari Desa Kangkung. Sesi kedua merupakan pelatihan dari tim pengabdian Sekolah Vokasi. Materi yang diberikan yaitu pelatihan mengenai penjelasan umum laporan keuangan, penyusunan laporan laba rugi sederhana, laporan perubahan ekuitas, laporan neraca, dan laporan arus kas.

Kegiatan ini berjalan lancar dan menghasilkan output berupa modul penyusunan laporan keuangan yang dapat dimanfaatkan oleh para pelaku UMKM di Desa Kangkung kedepannya. Selain itu, demi mendukung terciptanya UMKM berdaya di Desa Kangkung, tim pengabdian Sekolah Vokasi Undip terus menjalin kerjasama dengan memberikan konsultasi dan pendampingan secara berkala.